JENIS-JENIS PENELITIAN YANG SERING DIGUNAKAN UNTUK SKRIPSI JURUSAN BAHASA INGGRIS (Qualitative, Quantitative & Peneltian tindakan kelas (PTK)/ Classroom Action Research (CAR)

JENIS-JENIS PENELITIAN YANG SERING DIGUNAKAN UNTUK SKRIPSI JURUSAN BAHASA INGGRIS



DEFINISI SKRIPSI

Skripsi adalah istilah umum yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang megkaji tentang suatu   permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah kepenulisan yang berlaku.

JENIS JENIS PENELTIAN SKRIPSI

  1. Penelitian Kualitatif/Qualitative
  2. Penelitian Kuantitatif/Quantitative
  3. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)/ Classroom Action Research     (CAR)

A. Penelitian Qualitatif/Qualitative

  1. Definisi Penelitian Kualitatif/Qualitative

Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian ilmu sosial yang dilaku kan melalui pengumpulan dan pengolahan atau analisis data non-nu merik serta berupaya untuk memberikan penafsiran terkait makna da ri data tersebut yang membantu memahami kehidupan sosial melalui studi tentang populasi atau lokasi yang menjadi topik penelitian.

  1. Bentuk Penelitian Kualitatif/Qualitative

Dalam  penelitian  kualitatif,  penelitian  dibedakan  menjadi peneliti an  kualitatif  interaktif  dan  non  interaktif.  Penelitian kualitatif  interaktif  adalah  suatu  studi  mendalam  yang menggunakan  teknik  ta tap  muka  (face  to  face)  untuk menggumpulkan  data,  misalnya     studi  kasus,  grounded  theory, narasi  analisis  (narrative  enquiry),  ethnografik,  dan fenomonologik.  Penelitian  kualitatif  non  interak  tif  adalah  studi mendalam  yang  tidak  menggunakan  face  to  face  dalam mengumpulkan data, misalnya, analisis isi dan analisis konsep.

3.  Ciri-ciri Penelitian Kualitatif/Qualitative

  1. Bersifat deskriptif analitis, terlihat dari caranya mengumpulkan dan merekap data yang bukan dicatat dalam bentuk angka namun  penjelasan sejelas-jelas dan sedalam-dalamnya.
  2. Bersifat induktif, yaitu peneltiian dimulai dari data atau fenomena yang ada di lapangan yang kemudian memunculkan teori
  3. Menggunakan teori yang sudah ada sebagai pedoman dan pendukung, karena meski berangkat dari data namun tetap saja teori digunakan sebagai fokus pembatas dari objek penelitian.
  4. Berfokus pada makna yang terdapat dalam suatu fenomena yang diteliti, yang dapat digali dari persepsi objek penelitian
  5. Mengutamakan akan pentingnya proses penelitian yang berjalan, bukan semata mengacu pada hasil yang ingin dicapai.

B. Penelitian Kuantitatif/Quantitative

  1. Definisi Penelitian Kuantitatif/Quantitative

Penelitian kuantitatif adalah strategi penelitian yang berfokus pada pengukuran dan analisis data. Jenis penelitian ini dibentuk dari pendekatan deduktif di mana penekanan ditempatkan pada pengujian teori, dibentuk oleh filosofi empiris dan positivis. Dengan kata lain Peneliti  an  kuantitatif   adalah  penelitian   yang  melibatkan  data numerical  dan  analisa  statistik  (deduktif).

  1. Bentuk Penelitian Kuantitatif/Quantitative

Dalam  penelitian  kuantitatif,  penelitian  bisa  dibedakan  lagi menjadi  penelitian  non  eksperimental  dan  eksperimental. Penelitian  non  eksperimental  terdiri  dari  penelitian  korelasi, survey,  dan  ex  post  facto  atau  kausal  komparatif.  Sedangkan penelitian eksperimental terdiri dari penelitian pra  eksperimental (  pre  experimental),  eksperimenl  semu  (quasi  experimental),  dan eksperimen murni (true experimental).

  1. Ciri-ciri Penelitian Kuantitatif/Quantitative
  1. Cara  samplingnya  berlandaskan  pada  asas  random  untuk eksperimen  murni  (  true  experiment) atau  non  random  untuk eksperimen semu ( quasi experiment)
  2. Instrumen sudah dipersiapkan sebelumnya dan di lapangan ting   gal digunakan
  3. Jenis  data  yang  diperoleh  dengan  instrumen-instrumen  sebagian besar berupa angka atau yang diangkakan.
  4. Pengumpulan  datanya  memungkinkan  diperoleh  data  dalam    jumlah banyak dan dalam waktu  yang relatif singkat.
  5. Teknik analisis yang dominan adalah dengan menggunakan  tek  nik statistik baik statististik deskriptif dan atau statistik inferential
  6. Sifat  dasar  analisis  penelitian  deduktif  dan  sifat  penyimpulan mengarah ke generalisasi.

C. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)/(CAR)

  1. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)/(CAR)

Penelitian  tindakan  kelas  adalah  penelitian  yang    tidak  bisa dimasukkan ke dalam kelompok penelitian kuantitatif sepenuhnya atau  kualitatif  sepenuhnya  karena  data  yang  dikumpulkan  pada tahapan  pengamatan  bisa  berupa  data  numerical  (seperti  nilai) atau  berupa  data  verbal     (misalnya  suasana  pembelajaran).  Agar tidak  merancukan  status,  ma ka  Penelitian  Tindakan  Kelas sebaiknya  dikategorikan  terpisah  dari   penelitian  kuantitatif  dan penelitian kualitatif.

PTK  adalah  salah  satu  perspektif   baru  dalam  penelitian pendidikan,  yang  menjembatani  praktik  dan  teori  dalam  bidang pendidikan.  Dalam  model  penelitian  ini,  peneliti  bisa   bertindak sebagai  penga  mat  (observer)  sekaligus  sebagai  pengajar  (partisipan) atau  sebagai   salah  satu  menjadi   pengamat  atau  pengajar.  Berbeda dengan  penelitian  lain  yang  menghasilkan  rumusan  kesimpulan ilmiah,  PTK  harus  menghasilkan  satu  strategi  inovatif   untuk memcahkan masalah yang   terjadi di kelas dan meningkatkan motivasi dan kemampuan siswa.

2.   Bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK)/(CAR)

Dalam  penelitian  tindakan  kelas  (PTK)   adalah  suatu  penelitian  yang  bersifat  reflektif  dengan  melakukan  perbaikan  dalam pembelajaran  yang  bertujuan  untuk  mengatasi  masalah  yang sedang  terjadi  di  kelas  dalam proses  pembelajaran.  Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam upaya untuk memperbaiki praktik pembe  lajaran  menjadi  lebih  efektif.  Proses  penelitiannya  melalui siklus  yang  terdiri  dari  perencanaan(  Planning),  penerapan  ( implemen   ting), pengamatan (observing) dan refleksi  ( reflecting).

  1. Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas (PTK)/(CAR)

       Permasalahan praktis di kelas,

       Kolaborasi,

       Adanya upaya perbaikan atau peningkatan,

       Efektivitas  merode/teknik/proses  pembelajaran, 

       Tidak  untuk digeneralisasi, 

       Tidak  membutuhkan  populasi  atau  sampel, 

       Tidak mengenal  kelompok  eksperimen  dan  kelompok  kontrol, 

       Proses penelitian melalui siklus.

 

 

 

 

Postingan terkait: